Viral! Polisi Soal Mobil Polsek Dipakai Ambil Setoran Judi di Medan: “Mau Beli Makan”
Medan – Jagat media sosial dihebohkan dengan beredarnya video yang menunjukkan sebuah mobil dinas Polsek di wilayah Medan diduga digunakan untuk mengambil setoran dari lokasi judi, dan memicu gelombang kritik serta sorotan tajam dari publik. Video tersebut menjadi viral setelah diunggah oleh salah satu akun lokal yang memperlihatkan mobil bertuliskan “Polisi” tengah berhenti di dekat tempat diduga arena perjudian.
Namun yang lebih mengejutkan, dalam klarifikasinya, salah satu oknum polisi yang disebut berada dalam kendaraan tersebut memberikan pernyataan singkat: “Cuma mau beli makan.”
Kronologi dan Isi Video yang Viral
Video berdurasi sekitar 1 menit itu menunjukkan sebuah mobil patroli Polsek berhenti sebentar, lalu tampak seorang pria berpakaian preman turun dan masuk ke dalam gang yang dikenal warga sebagai lokasi aktivitas judi tembak ikan. Tidak lama kemudian, pria tersebut kembali ke mobil dengan sesuatu di tangannya, lalu kendaraan itu pergi.
Keterangan dalam video menyebut bahwa mobil polisi itu diduga mengambil setoran dari bandar judi lokal, dan hal ini bukan kali pertama terjadi. Dalam beberapa komentar warga net, disebutkan bahwa praktik semacam ini sudah menjadi rahasia umum di beberapa wilayah Medan.
Klarifikasi: Polisi Mengaku “Beli Makanan”
Ketika dikonfirmasi oleh awak media, salah satu anggota polisi yang berada di lokasi membantah dugaan tersebut. Ia menyebut bahwa kedatangannya ke lokasi itu hanya untuk “membeli makanan”, dan tidak ada aktivitas menerima setoran.
“Kami mampir sebentar, kebetulan ada warung di dekat situ. Nggak ada urusan ambil apa-apa,” ujar polisi tersebut yang enggan disebut namanya.
Namun pernyataan ini justru memicu gelombang kritik baru, karena lokasi yang disebut sebagai tempat makan tersebut berdekatan dengan lokasi perjudian ilegal, yang menurut warga beroperasi secara terang-terangan.
Respon dari Kepolisian
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy Marbun, menyatakan bahwa pihaknya telah menurunkan tim Propam (Profesi dan Pengamanan) untuk menyelidiki kasus ini. Ia menegaskan bahwa aparat tidak boleh menyalahgunakan kendaraan dinas dan kewenangan, apalagi jika terkait aktivitas ilegal.
“Kami tidak akan mentoleransi setiap bentuk pelanggaran. Jika terbukti benar ada unsur menerima setoran atau pelanggaran etik, oknum akan ditindak tegas,” tegasnya dalam konferensi pers singkat, Rabu (3/7).
Desakan dari Masyarakat dan Aktivis
Berbagai pihak, termasuk LSM dan tokoh masyarakat di Medan, mendesak agar kasus ini diusut secara terbuka dan tidak ditutupi. Mereka menilai insiden ini mencoreng citra kepolisian dan memperparah krisis kepercayaan publik terhadap penegak hukum, apalagi jika dibiarkan tanpa sanksi.
“Kalau mobil polisi bisa dipakai untuk ambil setoran judi, ini bukan sekadar pelanggaran prosedur—tapi persekongkolan sistemik,” ujar Rama Lubis, aktivis antikorupsi lokal.
Kesimpulan
Kasus dugaan mobil Polsek di Medan yang dipakai untuk mengambil setoran judi membuka kembali diskusi publik soal integritas aparat penegak hukum dan pengawasan internal di tubuh kepolisian. Klarifikasi yang menyebut “mau beli makan” dinilai tak cukup kuat dan justru menimbulkan kecurigaan lebih besar.
Transparansi, tindakan tegas, dan akuntabilitas kini menjadi tuntutan utama masyarakat agar kepercayaan terhadap institusi kepolisian bisa dipulihkan.
Related News
Bawa Bibit Penyakit, 14 Ton Mangga Asal Malaysia Dimusnahkan Petugas Karantina
Sebanyak 14 ton mangga asal Malaysia terpaksa dimusnahkan oleh petugas karantina di Pelabuhan Tanjung Priok,Read More
“Ancaman dan Solidaritas Ojol ShopeeFood di Jogja: Ketegangan Usai Kasus Penganiayaan”
Pada Kamis malam, 3 Juli 2025, seorang pengemudi ShopeeFood di Sleman, Yogyakarta—dengan inisial AD—menjadi korbanRead More