“Ancaman dan Solidaritas Ojol ShopeeFood di Jogja: Ketegangan Usai Kasus Penganiayaan”
Pada Kamis malam, 3 Juli 2025, seorang pengemudi ShopeeFood di Sleman, Yogyakarta—dengan inisial AD—menjadi korban penganiayaan oleh seorang pelanggan pria yang mengaku bekerja di bidang pelayaran. Insiden terjadi karena keterlambatan lima menit dalam proses pengantaran makanan, akibat sistem double order dan kemacetan kirab budaya setempat reddit.com+11kompas.com+11inews.id+11.
Kekerasan ini tidak hanya terjadi kepada AD, tetapi juga menimpa pacarnya, AM, saat turut mencoba memberi penjelasan koran.co.id.
Respons Komunitas dan Eskalasi Massa
Penyebaran video penganiayaan memicu kemarahan masif dari komunitas driver ShopeeFood Jogja. Pada dini hari 5 Juli 2025, ratusan pengemudi mendatangi rumah pelaku di Bantulan, Sidoarum, Godean. Aksi tersebut melibatkan pembakaran ban, pelemparan, dan penyegelan jalan—hingga akhirnya polisi menghadirkan tersangka inisial TTW ke Polresta Sleman sekitar pukul 02.00 WIB koran.co.id+8radarjogja.jawapos.com+8inews.id+8.
Kapolresta Sleman menegaskan bahwa pelaku telah diserahkan secara terbuka di hadapan para driver—dengan permintaan maaf dari pelaku—dan massa mulai membubarkan diri sekitar pukul 03.30 WIB radarjogja.jawapos.com+9liputan7.id+9inews.id+9.
Tanggapan Hukum dan Proses Pelanggaran
Kasus ini mendapat sorotan dari para pakar hukum. Jika terbukti, pelaku dapat dihadapkan pada pasal berlapis terkait penganiayaan dan tindak kekerasan terhadap pengemudi ojek online radarjogja.jawapos.com+4sketsanusantara.id+4reddit.com+4. Polisi terus mengumpulkan visum dan laporan formal dari korban AM, serta bukti terkait insiden .
Dampak Social dan Solidaritas Ojol
Aksi tersebut mencerminkan solidaritas tinggi dalam komunitas ojol. Mereka menuntut keadilan dan jaminan keamanan saat bekerja. Sebelumnya, komunitas ini juga sempat melakukan aksi mogok nasional dan ancaman “mematikan aplikasi” pada Mei 2025 sebagai bentuk protes terhadap tarif dan potongan yang dianggap tidak adil reddit.com+4detik.com+4koran.co.id+4.
Rangkuman dan Refleksi
Insiden ini memperlihatkan tiga poin utama:
-
Kerapuhan keamanan kerja: Pengemudi ShopeeFood dan ojek online lainnya masih rentan terhadap ancaman dan perlakuan kasar dari pelanggan.
-
Peran komunitas dalam menuntut keadilan: Solidaritas massal menjadi tekanan efektif agar aparat serius menangani kekerasan terhadap pengemudi.
-
Urgensi pengawasan hukum: Agar insiden serupa tak terulang, diperlukan penegakan hukum tegas dan regulasi yang melindungi pengemudi.
Rekomendasi bagi Pemangku Kepentingan
-
Perusahaan aplikasi (ShopeeFood): Perlu memperkuat protokol keselamatan, memberikan pelatihan menghadapi pelanggan kasar, dan meningkatkan respon ketika ada panggilan darurat atau laporan insiden.
-
Pemerintah & regulator: Harus melindungi mitra pengemudi sebagai pekerja informal dengan mekanisme hukum yang jelas dan respons cepat.
-
Pelanggan: Diimbau untuk menghargai dan memahami kondisi pengemudi, serta menghindari perilaku arogan saat komunikasi order.
Kesimpulan
Kasus kekerasan terhadap pengemudi ojol di Jogja bukan hanya soal keterlambatan lima menit, tetapi mencerminkan ketegangan lama dalam hubungan pelanggan–driver, isu keselamatan kerja, serta kekuatan solidaritas komunitas ojek online. Agar suasana kembali kondusif, dibutuhkan kerjasama antara pihak aplikasi, aparat hukum, dan masyarakat untuk membangun rasa aman sekaligus saling menghormati.
Related News
“Ancaman dan Solidaritas Ojol ShopeeFood di Jogja: Ketegangan Usai Kasus Penganiayaan”
Pada Kamis malam, 3 Juli 2025, seorang pengemudi ShopeeFood di Sleman, Yogyakarta—dengan inisial AD—menjadi korbanRead More

Es Krim Listrik Viral di Bandung: Berpendar dalam Gelap dan Dijual Terbatas Hanya 100 Cup per Hari
Tanggal: 5 Juli 2025 Bandung — Dunia kuliner kembali dikejutkan dengan inovasi unik dari kotaRead More