Atlet Angkat Besi Windy Cantika Aisah Merilis Buku Motivasi “Berat yang Membebaskan”

Jakarta, Indonesia – Peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Windy Cantika Aisah, melebarkan sayapnya di luar dunia olahraga dengan meluncurkan buku motivasi berjudul “Berat yang Membebaskan”, yang resmi dirilis oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama. Buku ini mengisahkan perjuangannya sejak kecil, jatuh bangun sebagai atlet, hingga makna sebenarnya dari “mengangkat beban” secara fisik maupun mental.

Dalam buku setebal 220 halaman itu, Windy membagikan pengalaman pribadi seputar masa kecil penuh latihan, tekanan mental saat gagal, cedera parah yang hampir membuatnya mundur dari dunia angkat besi, serta proses pulih dan bangkit kembali. Ia juga menulis refleksi tentang bagaimana menjadi atlet perempuan muda di tengah stereotip gender yang masih kuat.

Dari Platform ke Panggung Literasi

Dalam peluncuran bukunya di Perpustakaan Nasional, Windy menjelaskan:

“Banyak orang melihat saya kuat karena bisa mengangkat beban 200% dari berat badan saya. Tapi mereka tidak tahu bahwa beban sebenarnya ada di kepala dan hati. Buku ini bukan hanya tentang angkat besi, tapi tentang hidup yang berat — dan bagaimana kita bisa mengangkatnya.”

Buku ini juga menyisipkan kutipan motivasional dan jurnal latihan pribadi yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya, ditulis selama masa karantina menjelang Olimpiade.

Dukungan Atlet dan Kalangan Literasi

Sejumlah atlet dan publik figur memberikan dukungan atas peluncuran buku ini, termasuk Greysia Polii, Denny Sumargo, dan Najwa Shihab. Najwa bahkan menulis kata pengantar, menyebut Windy sebagai “sosok inspiratif dengan kedalaman berpikir yang tak terduga dari seorang atlet usia muda”.

Acara peluncuran juga dihadiri oleh komunitas olahraga, mahasiswa, dan pelajar, serta disiarkan langsung secara daring oleh kanal YouTube Gramedia dan TV Edukasi.

Respons Hangat Pembaca Muda

Dalam waktu 24 jam, “Berat yang Membebaskan” langsung masuk daftar buku terlaris kategori biografi di Gramedia Digital. Di media sosial, tagar #BukuWindy dan #BeratYangMembebaskan menjadi viral, dengan banyak netizen mengutip bagian-bagian favorit mereka dari buku tersebut.

Banyak yang mengaku terinspirasi oleh cara Windy menulis dengan jujur tentang kecemasan, rasa tidak percaya diri, dan usaha mencintai diri sendiri di tengah dunia olahraga yang kompetitif dan keras.

Kesimpulan

Melalui Berat yang Membebaskan, Windy Cantika Aisah membuktikan bahwa kekuatan sejati tak hanya terlihat di arena pertandingan, tetapi juga di dalam tulisan yang menyentuh hati. Buku ini adalah refleksi personal dan sekaligus panduan inspiratif bagi siapa pun yang sedang mengangkat beban hidup — dalam arti yang paling manusiawi.

Related Posts

“Brasil Siap Pertahankan Dominasi sebagai Unggulan Utama Copa America 2025!”

Tim Nasional Brasil diprediksi menjadi unggulan utama Copa America 2025 yang akan digelar di Ekuador. Dengan materi pemain yang bertabur bintang dan performa impresif di kualifikasi, Seleção kembali diunggulkan untuk…

Espanyol Bidik Finish 10 Besar La Liga 2025, Optimis dengan Skuad Anyar

RCD Espanyol memulai musim La Liga 2025/26 dengan target ambisius: menembus posisi 10 besar. Setelah kembali promosi dan bertahan di kasta tertinggi musim lalu, klub asal Catalunya ini kini bertekad…

You Missed

Labirin – Tulus: Perjalanan Cinta yang Rumit

Mimpi – Isyana Sarasvati: Harapan dalam Perjalanan Hidup

Barito Putera Raih Kemenangan Tipis Atas Persik Kediri

Persita Tangerang Berjuang Keras, Akhirnya Raih Kemenangan Tipis Atas Persiraja Banda Aceh

Andai Dia Tahu – Kahitna: Cinta yang Tak Pernah Terucap

Pandangan Pertama – RAN: Cerita Romantis Anak Muda