Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung—dikenal sebagai “Whoosh” (Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat)—merupakan tonggak revitalisasi jaringan kereta api Indonesia. Dioperasikan oleh Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), jalur sepanjang 142,8 km ini menghubungkan Halim (Jakarta) dengan Tegalluar (Bandung), memangkas waktu tempuh dari lebih 3 jam menjadi hanya 40–46 menit pada kecepatan operasional 350 km/jam WikipediaTravel And Tour World.
Sejarah dan Pembangunan
-
Peresmian: Dibuka 17 Oktober 2023 setelah mundur dua tahun dari jadwal awal Railway Pro.
-
Pendanaan: Investasi sebesar US $7,3 miliar, kerjasama Pemerintah–Swasta (KPBU) dipimpin oleh konsorsium Indonesia–China.
-
Konstruksi: Meliputi 50 % struktur viaduk, terowongan, dan jembatan, dengan penekanan pada standardisasi teknis sesuai protokol China dan pelibatan tenaga lokal dalam 600 pelatihan sertifikasi en.qstheory.cn.
Dampak dan Manfaat
-
Mobilitas dan Ekonomi
-
Mengangkut rata-rata 18.200 penumpang per hari (puncak 26.770) dan total 10 juta perjalanan sejak pembukaan hingga Juni 2025 Global TimesChina Daily.
-
Menstimulus pengembangan kawasan sepanjang koridor, menciptakan 81.000 lapangan kerja baru dan menurunkan emisi CO₂ sekitar 400.000 ton per tahun Infrastructure Global.
-
-
Ketahanan dan Kapasitas
-
Desain ganda-rel dan sistem catenary 25 kV AC mendukung keandalan operasi, dengan stock KCIC400AF berkapasitas 350 km/jam (trial run 385 km/jam, design 420 km/jam) Wikipedia.
-
Depot utama di Tegalluar dilengkapi fasilitas pemeliharaan modern dan pelatihan staf, termasuk 34 masinis bersertifikat mandiri.
-
Ekspansi ke Jakarta–Surabaya
-
Pemerintah dan KCIC tengah mematangkan rencana perpanjangan jalur ke Surabaya—jarak sekitar 580 km—dengan pendanaan tambahan dari China dan kesiapan regulasi yang sedang diselesaikan The Jakarta PostAntara News.
-
Analisis ekonomi menunjukkan titik impas (break-even) diperkirakan baru tercapai setelah 40 tahun, sehingga diperlukan studi rinci untuk model pendanaan dan tarif agar proyek berkelanjutan South China Morning Post.
Tantangan Pelaksanaan
-
Kendala Regulasi: Penyelesaian Perpres dan harmonisasi UU No. 23/2007 tentang perkeretaapian memerlukan sinkronisasi lintas-kementerian.
-
Dampak Sosial: Proyek terowongan di Bandung sempat memicu insiden longsor dan kerusakan rumah warga, memerlukan mekanisme ganti rugi dan komunikasi publik yang lebih intensif Business & Human Rights Resource Centre.
-
Kesiapan Infrastruktur Lanjutan: Pembangunan stasiun penyangga dan integrasi dengan moda feeder (LRT, MRT, BRT) harus dipercepat agar akses first-mile/last-mile berjalan mulus.
Rekomendasi Strategis
-
Percepatan Integrasi Moda
Harmonisasi jadwal dan tiket terintegrasi satu kartu antara Whoosh dan transportasi perkotaan—MRT Jakarta, LRT Jabodebek, serta angkutan kota lokal. -
Model Pembiayaan Inovatif
Kombinasi green bonds, PPP, dan skema availability payment untuk menyeimbangkan risiko dan mempersingkat horizon pengembalian investasi. -
Penguatan Keterlibatan Komunitas
Program CSR untuk pelatihan kerja warga terdampak, serta forum konsultasi reguler dengan masyarakat setempat. -
Studi Kelayakan Ekstensif
Kajian pasar dan tarif dinamis (time-of-day pricing) perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan visibilitas dan kelangsungan operasi jalur Surabaya nanti.
Kesimpulan
“Whoosh” melambangkan awal revolusi transportasi cepat di Indonesia—mewujudkan efisiensi mobilitas, pemangkasan emisi, dan penggerak pertumbuhan wilayah. Keberhasilan Jakarta–Bandung menjadi pijakan kuat untuk ekspansi ke Surabaya dan mendorong modernisasi jaringan kereta api nasional dalam dekade mendatang.