Cinta Laura Tampil Memukau di Paris Fashion Week 2025, Gaet Dua Brand Global dan Jadi Sorotan Media Dunia

Paris, Prancis – Aktris, penyanyi, dan aktivis Indonesia Cinta Laura Kiehl kembali mencetak sejarah di panggung mode internasional. Dalam Paris Fashion Week (PFW) 2025, Cinta tampil memukau dalam dua pertunjukan besar: Givenchy Haute Couture dan Balmain Ready-to-Wear, menjadikannya selebriti Asia Tenggara pertama yang dikontrak eksklusif untuk dua rumah mode global sekaligus dalam satu pekan mode.

Penampilannya yang anggun, elegan, dan penuh karisma berhasil menyita perhatian media fashion dunia, dari Vogue, Elle, hingga Harper’s Bazaar, yang menyebutnya sebagai “the rising global muse from Indonesia“.


Panggung Givenchy: Elegansi Futuristik dan Pesan Perempuan Kuat

Di pergelaran Givenchy Haute Couture Fall/Winter 2025, Cinta menjadi pembuka acara, mengenakan gaun berstruktur geometris berwarna midnight blue dengan detail kristal Swarovski dan sentuhan renda organza. Gaun tersebut dirancang langsung oleh direktur kreatif Givenchy, Matthew M. Williams, dan terinspirasi dari “goddess of balance and resistance”.

Cinta melangkah di runway dengan tatapan tajam dan tubuh tegak, memancarkan aura ketegasan yang menjadi pesan utama koleksi: perempuan masa kini sebagai pemimpin, bukan simbol semata.


Runway Balmain: Eksplorasi Kulit, Logam, dan Identitas Multikultural

Dalam pertunjukan Balmain yang digelar di gedung Opera Garnier, Cinta tampil dalam busana futuristik perpaduan kulit daur ulang dan logam cair, memperkuat tema koleksi “Neo-Tribal Rebirth”. Busana ini dirancang oleh Olivier Rousteing, yang secara khusus mengundang Cinta untuk menampilkan representasi Asia modern yang kuat namun tetap elegan.

“Cinta adalah representasi ideal dari perempuan yang tidak hanya cantik, tapi juga cerdas, kuat, dan global,” ujar Rousteing dalam wawancaranya dengan L’Officiel Paris.


Reaksi Dunia Mode dan Pengakuan Global

Penampilan Cinta di PFW langsung menjadi bahan pembicaraan media dan pengamat mode internasional. Akun resmi Vogue Runway menampilkan fotonya sebagai “One of the Standout Asian Stars in Paris,” sementara jurnalis fashion senior Suzy Menkes memuji kehadirannya yang “beyond red carpet personality”.

Di Indonesia, nama Cinta menjadi trending topic. Netizen membanjiri media sosial dengan pujian, menjadikannya ikon kebanggaan nasional dan simbol representasi Indonesia di panggung global.


Lebih dari Fashion: Misi Sosial dan Diplomasi Budaya

Cinta tak hanya hadir sebagai model atau selebriti, tetapi juga mengusung misi diplomasi budaya dan perempuan. Dalam konferensi pers khusus, ia mengenakan kebaya kontemporer rancangan desainer Indonesia Tex Saverio, sembari berbicara tentang pentingnya edukasi gender, keberlanjutan, dan pemberdayaan masyarakat Asia.

Ia juga mengadakan pertemuan tertutup dengan UNESCO, membahas program “Culture for Change” yang ia rintis—menghubungkan anak muda Indonesia dengan mentor global di bidang seni dan teknologi.


Kerja Sama Bisnis dan Proyek Masa Depan

Cinta Laura juga mengumumkan bahwa ia telah menandatangani kontrak kerja sama eksklusif dengan dua brand fashion Eropa untuk menjadi brand ambassador regional Asia-Pasifik, yang akan diumumkan secara resmi pada bulan Agustus.

Sementara itu, ia juga akan membintangi film Netflix original bertema fashion-thriller berjudul “Shadow Silk”, yang dijadwalkan rilis awal 2026. Film ini akan mengambil lokasi syuting di Milan, Paris, dan Jakarta, dan mengangkat isu dark side dari industri fashion global.


Penutup

Penampilan Cinta Laura di Paris Fashion Week 2025 bukan hanya prestasi personal, tetapi juga simbol bahwa perempuan Indonesia mampu berdiri sejajar dengan ikon dunia. Ia tak hanya berjalan di atas runway, tetapi melangkah sebagai duta budaya, kecerdasan, dan kemajuan Indonesia di mata dunia.

Related Posts

Top of the World – The Carpenters: Kebahagiaan Sederhana

Lagu Penuh Keceriaan “Top of the World” adalah salah satu lagu paling ceria dari The Carpenters, dirilis pada tahun 1972 dalam album A Song for You. Lagu ini berbeda dari…

Livin’ on a Prayer – Bon Jovi: Semangat Bertahan Hidup dalam Cinta

Lagu Rock Ikonik yang Menjadi Anthem Kehidupan “Livin’ on a Prayer” adalah salah satu lagu paling legendaris dari Bon Jovi yang dirilis pada tahun 1986 dalam album Slippery When Wet.…

You Missed

Labirin – Tulus: Perjalanan Cinta yang Rumit

Mimpi – Isyana Sarasvati: Harapan dalam Perjalanan Hidup

Barito Putera Raih Kemenangan Tipis Atas Persik Kediri

Persita Tangerang Berjuang Keras, Akhirnya Raih Kemenangan Tipis Atas Persiraja Banda Aceh

Andai Dia Tahu – Kahitna: Cinta yang Tak Pernah Terucap

Pandangan Pertama – RAN: Cerita Romantis Anak Muda