Gelaran KTT Iklim Dunia yang berlangsung di Nairobi, Kenya, pada 15–18 Juli 2025 berhasil menghadirkan perubahan penting dalam arsitektur kebijakan global perubahan iklim. Praktis dikenal sebagai “Make‑or‑Break Summit”, forum ini menyepakati komitmen penurunan emisi yang lebih ambisius dan peresmian pendanaan iklim untuk membantu negara berkembang menghadapi krisis iklim.
🌍 Komitmen Global: Lebih Ambisius dari Sebelumnya
-
Lebih dari 120 negara menyampaikan revisi Nationally Determined Contributions (NDC) sejauh Juni 2025, dengan rata-rata penurunan emisi tambahan sekitar 20% di atas target awal 2020. Pembaruan ini merupakan langkah penting untuk membatasi kenaikan suhu global ke ambang 1,5 °C—di luar target Paris yang saat ini mengarah ke ~2,7 °C ALand.
💰 Pendanaan Iklim: Berikutnya adalah Aksi Nyata
-
Negara maju di depan, berjanji meningkatkan komitmen pendanaan iklim menjadi setidaknya US $150 miliar per tahun hingga 2025, mempersempit kesenjangan dana yang terjadi sejak kesepakatan US$100 miliar telah tertunda ALand.
-
“Loss & Damage Fund” sebelumnya disepakati di COP28 Dubai kini selangkah lebih maju: Nairobi mengokohkan struktur pengawasannya, kriteria penerima bantuan, dan menetapkan awal pencairan dana sebesar US $1 miliar bagi negara rentan ALand+1euromed-economists.org+1.
🌱 Nairobi Declaration: Suara Afrika di Panggung Global
-
Deklarasi Nairobi, yang lahir dari pertemuan ACS pertama di 2023, kembali menekankan peran Afrika sebagai gerakan solusi iklim terdepan, menargetkan peningkatan kapasitas energi terbarukan dari 56 GW menjadi 300 GW sebelum 2030 E3G.
-
Komitmen termasuk reformasi struktur pembiayaan global—seperti carbon tax global, skema debt-for-nature swap, dan subsidi hijau—dengan target tiga pilar: mitigasi, adaptasi, dan net zero transition .
⚙️ Sinkronisasi Menuju COP30 dan Teknologi Kota
-
Hasil diskusi dalam KTT ajudikasi teknis mendukung agenda COP30 di Belém (November 2025), termasuk perumusan indikator adaptasi global, just transition, dan pengembangan climate finance roadmap Baku–Belém senilai US $1,3 triliun .
-
UN-Habitat juga menyelenggarakan sesi khusus mengenai iptek urban untuk iklim. Puluhan penulis IPCC dan praktisi kota hadir mendiskusikan integrasi data lokal ke laporan ilmiah mendatang—khususnya kepada Special Report on Cities & Climate Change (SRCities) .
📊 Ringkasan Komitmen Global
Aspek | Pencapaian |
---|---|
NDC diperbarui | >120 negara, rata‑rata penurunan emisi 20% lebih ketat |
Pendanaan iklim global | Minimal US $150 miliar/tahun; Loss & Damage Fund US $1 miliar awal |
Deklarasi Nairobi | Energi terbarukan Afrika → 300 GW; reformasi keuangan iklim global |
Teknik & urban action | Partisipasi IPCC & UN-Habitat; integrasi kota dalam kebijakan global |
Jembatan ke COP30 | Finalisasi roadmap ke arah COP30 di Belém melalui pertemuan teknis Bonn |
🧭 Kesimpulan
KTT Iklim Nairobi 2025 membentuk tonggak penting dalam perjalanan global menekan laju pemanasan bumi. Dengan negara-negara memperbarui pledges, meningkatkan pendanaan, dan mengeksplorasi hubungan kota‑ke‑ilmiah serta urgen untuk reformasi keuangan iklim, agenda aksi saling terhubung menuju COP30 menjadi semakin kuat. Namun, keberhasilan jangka panjang dibutuhkan implementasi nyata dan keterlibatan semua pihak—terutama dunia berkembang yang menuntut keadilan iklim.