Banjir di Medan Capai Sepinggang, Warga Mengungsi dan Aktivitas Terganggu

🌧️ Hujan Deras Sebabkan Banjir Parah di Kota Medan

Medan, Sumatera Utara – Hujan deras yang mengguyur Kota Medan sejak malam hingga pagi hari menyebabkan banjir parah di sejumlah wilayah, Selasa (3/7/2025). Genangan air bahkan mencapai ketinggian sepinggang orang dewasa, memaksa warga mengungsi dan menghentikan aktivitas sehari-hari.

Wilayah yang terdampak paling parah meliputi:

  • Kecamatan Medan Maimun

  • Medan Johor

  • Medan Denai

  • Medan Amplas

  • Medan Tembung

Banyak ruas jalan utama yang terendam, membuat kendaraan tidak bisa melintas dan arus lalu lintas lumpuh total sejak pagi hari.


🏘️ Warga Terpaksa Mengungsi

Banyak warga terpaksa meninggalkan rumah mereka karena air mulai masuk ke dalam hunian sejak dini hari. Sejumlah sekolah dan rumah ibadah pun beralih fungsi menjadi pos pengungsian sementara.

“Air mulai naik sekitar jam 3 pagi, terus naik cepat sampai sepinggang. Kami terpaksa evakuasi anak-anak ke masjid,” ujar Rini, warga Medan Johor.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan telah menurunkan tim evakuasi menggunakan perahu karet dan kendaraan tinggi untuk membantu warga yang terjebak.


💧 Penyebab Banjir: Drainase Buruk dan Meluapnya Sungai

Menurut laporan sementara dari BPBD dan Dinas PUPR Kota Medan, banjir kali ini disebabkan oleh:

  • Intensitas hujan tinggi selama lebih dari 6 jam

  • Sistem drainase yang tersumbat dan tidak memadai

  • Meluapnya Sungai Deli dan Sungai Babura yang melintasi kota

  • Permukiman padat yang berada di dataran rendah

Kondisi diperparah oleh sampah rumah tangga yang menyumbat saluran air, menyebabkan air tak bisa mengalir ke sungai dengan lancar.


⚠️ Dampak Sosial dan Ekonomi

Selain menyebabkan gangguan aktivitas warga, banjir ini juga berdampak besar secara sosial dan ekonomi:

  • Sekolah diliburkan di beberapa kecamatan

  • Pasar tradisional tutup karena area jual beli tergenang

  • Kerusakan pada perabot rumah tangga dan kendaraan

  • Potensi penyakit pascabanjir seperti diare, gatal-gatal, dan demam mulai dikhawatirkan

Dinas Kesehatan Kota Medan mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan dan menghindari genangan air yang berpotensi menjadi sarang penyakit.


🛠️ Upaya Penanganan dan Rencana Jangka Panjang

Pemerintah Kota Medan tengah melakukan sejumlah langkah cepat:

  • Menurunkan pompa air dan alat berat untuk menyedot genangan

  • Mendirikan posko bantuan dan dapur umum

  • Menyediakan layanan kesehatan gratis di titik-titik pengungsian

  • Koordinasi lintas instansi untuk pemetaan daerah rawan

Wali Kota Medan, dalam konferensi pers singkat, menyatakan bahwa program normalisasi sungai dan pembenahan drainase akan menjadi prioritas di tengah perubahan iklim yang memicu cuaca ekstrem.


✅ Penutup

Banjir yang terjadi di Kota Medan bukan hanya ujian bagi masyarakat, tapi juga pengingat pentingnya pengelolaan tata kota dan lingkungan secara menyeluruh. Jika tidak segera dibenahi, kejadian serupa bisa terus terulang dengan skala yang lebih besar dan berbahaya.

Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi hujan susulan dan menjaga keselamatan diri serta keluarga.

Related Posts

🔥 Kebakaran Hutan Melanda Kanada, Permukiman Terancam

🌲 Skala Kebakaran Tahun 2025 Musim kebakaran hutan tahun ini tercatat sebagai salah satu terburuk: lebih dari 3.000 titik api aktif hingga pertengahan Juli, dengan area terbakar mencapai 5,17 juta…

You Missed

Labirin – Tulus: Perjalanan Cinta yang Rumit

Mimpi – Isyana Sarasvati: Harapan dalam Perjalanan Hidup

Barito Putera Raih Kemenangan Tipis Atas Persik Kediri

Persita Tangerang Berjuang Keras, Akhirnya Raih Kemenangan Tipis Atas Persiraja Banda Aceh

Andai Dia Tahu – Kahitna: Cinta yang Tak Pernah Terucap

Pandangan Pertama – RAN: Cerita Romantis Anak Muda